Peran Pemuda Millenial Ditengah Pandemi: Yuk Tebar Kebaikan!

Peran Pemuda Millenial Ditengah Pandemi: Yuk Tebar Kebaikan!

POJOK OPINI RAJAMANAJEMEN.COM - Beberapa waktu belakangan ini, seluruh belahan dunia mengalami musibah secara massal. Munculnya suatu wabah yang bersifat pandemik yang kemudian kita sebut dengan Corona Virus Deseases (COVID-19). Awal mulanya muncul virus ini berasal dari daerah Wuhan yang berada di negara Cina.

Diketahui sebelumnya, virus ini awalnya berasal dari hewan yaitu kelelawar. Virus ini bersifat menyebar melalui udara atau bisa juga melalui interaksi tatap muka antar manusia. Lalu, penyebarannya yang cepat membuat virus ini sekarang menjangkit manusia di beberapa belahan dunia.

Hampir seluruh negara di muka bumi ini terdampak virus ini, dan bahkan situasi dunia pada saat ini mengalami hal yang berbeda dari sebelumnya. Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS.

Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penularan dari manusia ke manusia sangat terbatas. Untuk 2019-nCoV masih belum jelas bagaimana penularannya, diduga dari hewan ke manusia karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan semuanya mempunyai riwayat kontak dengan pasar hewan Huanan.

sumber: BBC

Untuk 2019-nCoV, dari kasus-kasus yang ditemukan saat ini, dampaknya tidak terlalu besar dan angka kematiannya kecil (hingga tanggal 19 Januari 2020 terjadi 2 kematian dari 198 kasus yang dilaporkan di Wuhan). Hingga saat ini WHO belum memberlakukan travel restriction untuk Wuhan.

Namun demikian tetap harus diwaspadai karena sumber penularan dan perkembangan virus ini masih belum jelas Berbeda dengan MERS dan SARS yang juga disebabkan oleh corona virus, dimana kedua penyakit ini mempunyai dampak yang sangat besar baik dalam sektor kesehatan maupun sosial ekonomi dunia.

Tercatat 17.025 orang Indonesia per hari Jum’at tanggal 16 Mei 2020 positif terkena Covid-19. Dari jumlah tersebut 1089 orang meninggal dunia dan 3911 orang berhasil sembuh. Dilihat dari perkembangan sejak pertama kasus Covid-19 ditemukan pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020, maka jumlah tersebut adalah suatu perkembangan yang cukup signifikan dan mengarah kepada pertumbuhan eksponensial yang bisa tidak terkendali.

Saat ini Indonesia sedang berjibaku sekuat tenaga untuk melawan Covid-19 dengan berbagai strategi termasuk medis, menetapkan masa darurat hingga 90 hari hingga setelah lebaran nanti. Presiden juga memberikan arahan-arahan terkait aktifitas yang harus dilakukan oleh masyarakat seperti pembatasan sosial untuk menekan penyebaran Covid-19.

Pembatasan sosial ini termasuk memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah bagi instasi pemerintah dan kantor-kantor swasta dan belajar dari rumah bagi sekolah dan perguruan tinggi berujung pada sektor lainnya seperti ekonomi dan keamanan. Dengan adanya pembatasan sosial ini maka mau tidak mau pengaruh aktifitas masyarakat secara umum cukup siginifkan. Pembatasan sosial tidak begitu berdampak secara langsung kepada masyarakat yang bekerja di sektor formal dan memperoleh pendapatan bulanan.

Namun bagi masyarakat yang bekerja informal dan mendapat penghasilan harian tentu akan terpengaruh. Saat ini jumlah pekerja harian/informal masih dominan dibandingkan pekerja formal. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sektor informal mendominasi pekerjaan di Indonesia. Pada Februari 2019, tercatat penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang bekerja di sektor informal sebanyak 74 juta jiwa. Sementara penduduk yang bekerja di sektor formal hanya 55,3 juta jiwa.

Untuk mengurangi dampak merugikan tersebut maka sebaiknya pemerintah melakukan intervensi tertentu dalam bentuk tindakan strategis untuk menekan pertumbuhan Covid-19 hingga tidak menyebar lagi di masyarakat.

Tindakan seperti menyiapkan infrastruktur kesehatan guna menghadapi titik puncak pandemi Covid-19, berbagai pembatasan sosial untuk mengurangi penyebaran virus corona, dan stimulus-stimulus tertentu untuk menjaga aktifitas ekonomi masyarakat tetap survive perlu dilakukan secara serius. Apapun tindakan pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 ini perlu didukung.

Koordinasi antar Kementrian/Lembaga dan Pemerintah Daerah juga perlu dikuatkan agar penanganan pandemi Covid-19 tetap seirama dan satu komando tanpa disusupi berbagai kepentingan liar. Kunci untuk menghadapinya ada pada kemauan seluruh komponen tersebut untuk taat pada satu komando dan bersatu padu.

Lalu, bagaimanakah peran kita sebagai generasi millennial untuk ikut turut andil dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19 ini?

Apakah pantas sebagai pemuda kita hanya rebahan dirumah saja?

Tentu tidak bukan. Sebenarnya banyak sekali yang bisa lakukan dalam keikutsertaan kita menebar manfaat untuk orang lain di tengah pandemi seperti sekarang ini. Mungkin beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai pemuda zaman now untuk berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19, diantaranya sebagai berikut:

Baca juga:
1. Haram Penimbun Masker DADAKAN !
2. Perbedaan Pemimpin dan Manajer

Memberantas Segala Berita HOAX Mengenai Covid – 19 adalah Peran Pemuda

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyatakan sebanyak 554 berita atau informasi bohong (hoax) soal virus corona (COVID-19) tersebar di sejumlah platform media sosial. “Hingga hari ini ada 554 isu hoax dan tersebar di 1.209 platform, baik itu Facebook, Instagram, Twitter, maupun YouTube,” ujarnya dalam konferensi pers di Graha BNPB, Sabtu (18/4/2020).

Lebih lanjut dia mengatakan sebanyak 893 info hoax tersebut telah di-takedown dari berbagai media sosial. Sementara 316 info hoax masih dalam proses untuk di-takedown. “Seluruh tindakan memproduksi maupun meneruskan dan menyebarkan hoax melalui platform adalah tindakan melanggar hukum dan kami pastikan itu berpotensi untuk dikenakan pasal-pasal yang terkait dengan tindak pidana, yang hukumannya bisa sampai 5 bahkan 6 tahun dan denda bisa mencapai Rp 1 miliar,” katanya.

Dari banyak kasus diatas, sebagai generasi muda seharusnya kita mengingatkan yang lain dan memutuskan rantai hoax tersebut, guna untuk meminimalisir keresahan dan kepanikan yang di alami oleh warga sekitar, dan juga selalu mengingatkan kepada sesama agar tetap waspada dan berhati – hati serta mematuhi segala instruksi dan peraturan yang ada dan diberikan oleh pemerintah sekitar.

Aktif dan Produktif Meski #Dirumahaja

Kita sebagai generasi muda harus banyak membawa perubahan dan berdampak bagi lingkungan sekitar kita. Terlebih lagi, di lingkungan keluarga kita sendiri, karena kondisi sekarang yang mengharuskan untuk tetap #dirumahaja. Apalagi bertepatan dengan bulan Ramadhan, dimana kita bisa lebih khusyu dalam beribadah, serta bisa lebih dekat dengan keluarga di bulan yang suci ini.

Kegiatan aktif dan produktif yang bisa kita lakukan banyak sekali di rumah. Seperti meningkatkan budaya literasi dengan banyak membaca buku, menulis serta menambah ilmu pengetuan melalui media – media tertentu. Disamping itu, kita bisa mengupgrade diri terhadap hobi kita, semisal yang hobi desain grafis bisa lebih meningkatkan minat dan bakat nya di sela waktu-waktu kosong, yang hobi menggambar bisa lebih mengembangkan bakat lukisan dan ukiran nya.

Disaat seperti ini pun, kita bisa mengeksplor minat dan bakat kita seperti mengikuti perlombaan online yang ada, mengikuti kajian dan webinar secara online untuk menambah ilmu pengetahuan, dan jangan lupa untuk tetap menjaga diri dengan perilaku hidup bersih dan sehat serta berolahraga secukupnya dan makan/minum yang bergizi guna meningkatkan imun kita. Peran kita dirumah aja sangatlah besar guna memutus rantai penyebaran covid – 19 ini.

Aksi Sosial dan Peduli Lingkungan Sekitar

Di masa pandemi seperti ini, salah satu faktor yang terasa dan terjadi di lapangan adalah krisis ekonomi. Banyak sekali warga masyarakat sekitar yang mengeluh akan hal ini. Pengasilan harian tidak tetap, permintaan pasar menurun, hingga banyak nya terjadi putus hubungan kerja (PHK) di berbagai pabrik atau perusahaan di Indonesia. Lantas sebagai generasi muda kita hanya diam dengan keadaan seperti ini (?).

Banyak sekali ladang untuk menebar kebermanfaatan, untuk berbakti kepada ummat dan masyarakat sekitar. Terkhusus bagi mereka yang merasa terdampak akan Covid – 19 ini. Bantuan pemerintah yang tidak jelas dan tak kunjung dating, membuat warga semakin resah akan hal ini. Banyak ruang kebermanfaatan yang terbuka untuk kita semua. Terlebih untuk membantu sesama di sekitar wilayah kita. Open donasi, berbagi sembako, berbagi nasi bungkus, pembagian masker, bisa kita lakukan dan usahakan. Kita bisa mengikuti berbagai macam gerakan relawan kemanusiaan untuk hal ini. Bahkan mungkin lebih bagus dan inovatif lagi jika kita yang membuat dan mengajak para pemuda sekitar untuk menginisiasi gerakan kebermanfaatan ini. Dengan membuka open volunteer atau open relawan menjadi salah satu pintu kita untuk mengajak rekan – rekan di sekitar kita. Pemuda memilik kapasitas dan kesempatan untuk menciptakan lingkungan yang mungkin dalam situasi dan kondisi apapun, termasuk dalam situasi darurat kesehatan.

Memproduksi Hal Yang Bermanfaat Sesuai Bidang.

Awal mula muncul nya Covid – 19 di Indonesia, banyak sekali muncul kepanikan dan situasi darurat nasional baik itu dari segi pangan, papan, sandang dan lain – lain. Orang – orang pun bahkan mencari produk sterilisasi dan sanitasi agar mencegah tertularnya virus. Orang banyak mencari produk semacam desinfektan, sabun, handsanitizer dan lainnya.

Sebagai orang yang mengerti akan zat kimia, tentunya kita tidak bisa tinggal diam. Dengan latar belakang ilmu kimia, tentunya saya punya beban untuk mengaplikasiksn dan juga memberikan dampak dan manfaat untuk orang sekitar. Pembuatan handsanitizer dan desinfektan yang dilakukan produksi untuk dibagikan dengan orang sekitar merupakan salah satu langkah konkrit yang bisa dilakukan untuk berbakti sesuai dengan ilmu di bidangnya.

Memberikan Edukasi

Banyak warga sekitar yang awam dan bahkan biasa biasa saja dalam menghadapi pandemi virus ini. Tentunya peran kita sebagai generasi muda terkhusus memberikan ilmu dan pengetahuan lebih kepada orang – orang sekitar. Tentang bagaimana pola hidup bersih dan sehat, himbauan untuk selalu memakai masker ketika berada di luar rumah, memberitahukan cara mencuci tangan  yang baik dan benar, serta menghimbau untuk selalu menjaga kesehatan dengan aktif berolahraga dan makan serta minum yang bergizi untuk meningkatkan imun kita.

“Beri Aku Sepuluh Pemuda, Maka Akan Kuguncangkan Dunia. Berlomba lombalah dalam kebaikan, karena banyak sekali ruang kebermanfaatan yang kita bisa isi dan bisa kita tebarkan kepada orang lain. Selalu #TebarkanEnergiPositif dan #TebarKebaikan #TebarKebermanfaatan dengan selalu melakukan #AksiBaik dalam kondisi dan situasi apapun.”

Share Artikel Ini:

Share on facebook
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on whatsapp
Share on twitter
Share on telegram
Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin
Share on pinterest
Share on print
Share on whatsapp

Artikel Lainnya

Komentar Pembaca

Tinggalkan Balasan