Sebagai mahkluk sosial, manusia secara alami selalu ingin untuk terus terhubung dengan manusia lain. Penghubung tersebut tercipta dengan komunikasi. Jenis komunikasi yang paling dasar manusia pahami adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi.
Aneh rasanya, jika kita sebagai manusia hanya berdiam diri tanpa pernah mengucap sepatah kata pun atau tidak memiliki tindakan yang dapat mepresentasikan dirinya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai komunikasi interpersonal mulai dari pengertian, tujuan, contoh, hingga perbedaannya dengan jenis komunikasi lain.
Mari kita simak !
Daftar Isi Artikel:
Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi dua arah antara dua orang atau lebih secara verbal atau non verbal dalam suatu hubungan dimana terjadinya proses pertukaran informasi yang saling membutuhkan dan biasanya komunikasi ini tidak diatur secara formal.
Sehingga, pembicara atau pun pendengar akan saling mendapatkan informasi. Misalnya pembicara mendapatkan timbal balik dari pendengar dan pendengar mendapatkan informasi mengenai masalah pembicara.
Kemudian menurut para ahli, komunikasi interpersonal memiliki pengertian sebagai berikut:
G.R. Miller dan M. Steinberg
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dapat dipandang sebagai komunikasi pada suatu hubungan interpersonal atau antar pribadi.
Judy C. Pearson
Komunikasi interpersonal merupakan proses yang menggunakan pesan sebagai tujuan tercapainya kesamaan makna antara dua orang atau lebih dalam suatu situasi yang sama antara pembicara dan lawan bicara.
Joseph A. Devito
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang terjadi secara verbal dan non verbal antara dua atau lebih orang yang saling bergantung satu sama lain.
Ronald B. Adler
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara dua atau lebih orang secara kontekstual merupakan komunikasi antar pribadi.
Komponen Komunikasi Interpersonal
Agar komunikasi interpersonal dapat berjalan dengan baik, maka semua komponen akan bekerja secara baik. Komponen penting dari komunikasi interpersonal terdiri dari 9 komponen, yaitu:
- Sumber ke penerima
- Pesan
- Saluran
- Encoding ke Decoding
- Saluran komunikasi
- Gangguan
- Umpan balik
- Konteks
- Etika
Sumber ke Penerima
Kamu sudah memahami bahwa komunikasi interpersonal terjadi antara dua orang atau lebih. Artinya, akan ada pemilik informasi dan penerima informasi. Contohnya, ketika seorang guru sedang mengajar ia akan menjadi sumber informasi. Sedangkan para murid akan menjadi penerima informasi.
Pesan
Dalam komunikasi, pesan yang kita terima dapat secara verbal atau pun non verbal. Sehingga dalam komunikasi interpersonal, kita dapat mengirim pesan atau menerima pesan melalui panca indera yang kita miliki. Sedangkan pesan itu sendiri bermakna sinyal rangsangan yang diterima oleh penerima pesan oleh salah satu indra manusia.
Contohnya, saat kita menganggukan kepala maka dapat bermakna setuju akan suatu percakapan. Indra mata dari penerima akan menerima pesan kemudian mengolahnya pada bagian otak, akhirnya dapat menyimpulkan bahwa lawan bicara telah menyetujui informasi yang telah disampaikan.
Encoding-Decoding
Proses menghasilkan pesan melalui tulisan, berbicara atau pun melalui bentuk non verbal dapat kita sebut sebagai proses encoding. Sedangkan proses dalam memahami informasi pesan yang telah didapat melalui pendengaran atau penglihatan seperti membaca dapat kita sebut sebagai proses decoding.
Oleh karenanya, dalam komunikasi interpersonal akan terjadi proses penghasilan informasi oleh pembicara dan pemahaman informasi oleh si pendengar.
Contohnya, guru menerangkan mengenai proses perhitungan al jabar dan murid akan mencoba memahami apa yang guru telah jelaskan.
Saluran Komunikasi
Seluruh aktivitas penyampaian informasi akan melalu Saluran komunikasi. Saluran komunikasi adalah seluruh media yang dapat menghubungkan pemilik informasi dengan penerima informasi. Artinya, percakapan tatap muka akan memiliki saluran komunikasi melalui panca indra. Atau ketika kita sedang menelpon, maka saluran komunikasinya adalah sinyal dan telepon.
Gangguan
Segala sesuatu yang dapat mengalihkan sebuah pesan dapat kita sebut sebagai gangguan komunikasi. Gangguan ini dapat muncul dari berbagai hal seperti gangguan fisiologis, psikologis, hingga gangguan lingkungan. Contohnya adalah suara bising ketika kita sedang mengobrol. Akibatnya, sebagai penerima pesan akan sulit untuk memahami dengan cepat atau tidak memahami sama sekali pesan yang telah disampaikan.
Umpan balik
Ketika kita sudah mendapatkan informasi, kita akan memberikan reaksi terhadap informasi atau pesan tersebut. Hal itulah yang dinamakan dengan umpan balik. Jenis umpan balik dapat dibedakan menjadi verbal seperti kita menjawab secara langsung dengan berbicara atau non verbal dengan hanya menganggukan kepala atau tersenyum. Umpan balik pun dapat bersifat negative atau pun positif bergantung kepada pengetahuan dan pengalaman pendengar.
Contohnya ketika seseorang berbelanja online baju dan ia mendapatkan produk yang tidak sesuai dengan apa yang ia ekspetasikan. Maka ia akan memberikan umpan balik negatif dalam bentuk review bintang 1.
Konteks
Komunikasi akan terjadi dalam ruang lingkup yang dapat mempengaruhi isi pesan yang disampaikan. Sehingga konteks ini akan bersinggungan dengan lingkungan fisik tempat terjadinya komunikasi dan budaya dari masing-masing orang yang tergabung dalam komunikasi. Contohnya, ketika kita berada di tempat yang mewajibkan kita formal, maka informasi yang kita sampaikan pun akan lebih terkesan formal. Sedangkan, ketika kita sedang bermain dengan teman akrab informasi yang kita sampaikan akan tidak berbentuk secara formal melainkan bebas.
Etika
Setiap tindakan dalam berkomunikasi harus memahami etika moral yang berlaku. Kita harus mengetahui apa yang salah dan benar dalam penyampaian informasi. Contohnya, ketika kita sedang berbicara dengan guru gaya komunikasi yang kita praktekan harus berbeda ketika berbicara kepada teman. Kita harus lebih sopan santun dan menghormati apa yang nantinya guru tersebut sampaikan.
Setelah memahami seluruh komponen dalam komunikasi interpersonal, kita dapat meningkatkan dan memperbaiki kemampuan kita untuk berkomunikasi agar dapat mencapai komunikasi interpersonal yang efektif.
Karakteristik Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan jenis komunikasi lain. Menurut pakar komunikasi Joseph Devito, karakteristik tersebut yaitu:
- Adanya dua atau lebih orang
- Bersifat relasional
- Dalam lingkup kesatuan
- Secara verbal dan non verbal
- Komunikasi memiliki banyak macam bentuk
- Adanya pilihan-pilihan
Adanya dua orang atau lebih
Dalam pengertian komunikasi interpersonal, dapat kita pahami bahwa komunikasi ini memiliki syarat yaitu adanya sumber informasi dan penerima informasi. Oleh sebabnya, terdapat minimal dua orang agar terjadinya komunikasi interpersonal. Contohnya komunikasi interpersonal dapat kita lihat pada percakapan antara teman, keluarga, hingga rapat pada organisasi.
Bersifat relasional
Artinya, dalam komunikasi interpersonal akan berperan dalam hubungan antar manusia. Sehingga komunikasi interpersonal akan bersifat relasional. Bagaimana kita berkomunikasi tentunya akan dipengaruhi dari jenis hubungan yang ada antara kita dan orang lain. Dan tentunya, cara komunikasi yang kita bawakan akan mempengaruhi jenis hubungan yang telah ada atau sedang kita bangun.
Dalam lingkup kesatuan
Komunikasi interpersonal terjadi dalam ruang lingkup kesatuan yang luas. Maksudnya, kita akan berbicara secukupnya kepada orang yang tidak kita kenal seperti ketika transaksi jual beli. Sedangkan, komunikasi kita akan lebih terbuka kepada orang-orang terdekat yang memang sudah terhubung sejak lama.
Secara verbal dan non verbal
Komunikasi interpersonal akan berlangsung secara verbal dan non verbal. Sebagai sumber informasi, kita dapat memberitahukan pesan yang akan kita sampaikan melalui lima panca indra. Kita dapat berbicara, menulis, hingga menginsyaratkan dengan tubuh informasi yang akan kita sampaikan. Selain itu, komunikasi pun akan berlangsung bergantung pada konteks lingkungan dan budaya.
Komunikasi memiliki banyak macam bentuk
Zaman dahulu sebelum memasuki era internet dan telepon, komunikasi interpersonal terjadi secara tatap muka atau melalui surat. Tetapi, ketika sudah memasuki era modern komunikasi interpersonal memiliki macam bentuk. Kita dapat menggunakan banyak media untuk menyampaikan informasi. Contohnya kita dapat mengirimkan pesan melalui direct message Instagram atau menelepon melalui whatsapp.
Adanya pilihan-pilihan
Informasi pesan yang kita sampaikan merupakan hasil dari pesan yang kita telah pilih. Artinya, secara psikologis kita akan menyaring pesan apa yang akan kita sampaikan kepada tiap individu berdasarkan jenis hubungan dan kedekatan. Contohnya, kita akan lebih terbuka kepada teman akrab ketika membicarakan mengenai seseorang sedangkan menutup diri kepada orang yang baru kita kenal atau belum kenal.
Sehingga kita akan membuat pilihan-pilihan apa yang akan kita katakan dan apa yang tidak boleh kita katakan.
Tujuan Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki beberapa tujuan, antara lain :
- Pertukaran informasi
Komunikasi ini memiliki tujuan untuk mengirim informasi dan juga menerima informasi seperti umpan balik. - Memunculkan rasa simpati
Saat proses pertukaran informasi akan terjadi permainan emosi yang merupakan hasil dari pengalaman partisipan. Sehingga komunikasi ini dapat memunculkan rasa simpati dari apa yang pemilik informasi sampaikan. - Memberi motivasi
Dampak dari komunikasi interpersonal lainnya adalah dapat menumbuhkan motivasi atau memberi motivasi kepada lawan bicara berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. - Memperbanyak relasi
Dengan mengenal orang lain secara lebih dekat, maka relasi kita pun akan bertambah banyak. - Memberikan saran dan bantuan
Artinya, kita dapat berperan sebagai pemberi saran atau bantuan terhadap lawan bicara berdasarkan pengetahuan dan pengalaman hidup yang telah kita jalani.
Prinsip Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal memiliki 7 prinsip dalam prosesnya, yaitu:
- Merupakan proses transaksional
- Memiliki tujuan
- Adanya ambiguitas
- Bersifat simetris dan komplementer
- Berdasarkan jenis hubungan
- Dapat ditandai
- Komunikasi interpersonal tidak dapat dihindari
Merupakan proses transaksional
Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses yang transaksional. Artinya, akan terjadi proses pertukaran informasi atau pesan saat komunikasi sedang berlangsung. Pembicara akan memberikan informasi dan pendengar nantinya akan memberikan umpan balik baik secara verbal maupun non verbal.
Memiliki tujuan
Komunikasi interpersonal memiliki tujuan sebagai media belajar memahami orang lain secara lebih baik dan mendalam. Kemudian tujuan lain dari komunikasi ini adalah untuk mempererat hubungan dengan sesama manusia. Selain itu, komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi lawan bicara atau pembicara tergantung dari umpan balik yang telah diberikan.
Sebagai manusia yang hidup saling gotong royong, komunikasi interpersonal akan membantu dalam menyampaikan informasi yang berguna untuk mengatasi suatu masalah atau sebagai solusi.
Adanya ambiguitas
Tidak semua komunikasi akan berjalan efektif dan memiliki persamaan makna yang sama. Terkadang terjadi komunikasi yang ambigu. Artinya, informasi yang ingin disampaikan oleh pembicara tidak tersampaikan dengan baik sehingga pendengar memiliki makna yang lain.
Hal ini dapat terjadi ketika adanya gangguan dari luar atau karena pembicara menyampaikan tidak melihat konteks atau pun tidak memperhatikan faktor lain seperti intonasi, ekpresi, dll.
Bersifat simetris dan komplementer
Komunikasi interpersonal dapat merangsang reaksi perilaku yang sama (simetris) atau berbeda (komplementer).
Berdasarkan jenis hubungan
Semakin baik suatu hubungan antara partisipan, maka akan semakin baik juga tingkat efektifitas dari suatu komunikasi. Oleh sebabnya, jenis hubungan merupakan peranan penting dalam suatu komunikasi. Kita akan lebih membuka informasi kepada orang yang kita kenal sangat dekat.
Dapat ditandai
Dalam komunikasi interpersonal biasanya dapat ditandai karena setiap orang akan memisahkan komunikasi pada rangsangan dan respon berdasarkan pengetahuan dan pengalaman tiap individu.
Komunikasi interpersonal tidak dapat dihindari
Artinya, ketika kita berada dalam situasi syarat dasar komunikasi interpersonal terpenuhi yaitu ketika ada 2 orang partisipan. Maka kita tidak dapat menghindari, mengulang, dan mengubah proses komunikasi interpersonal didalamnya.
Sangat tidak mungkin kita tidak berkomunikasi, bahkan ketika kita saling diam. Kita dapat mengetahui ekpresi ketidakinginan orang tersebut untuk menjalin hubungan lebih lanjut. Kita akan sama sama menerima informasi tersebut dan menyebarkan informasi tersebut satu sama lain.
Teori Komunikasi Interpersonal
Terdapat beberapa teori komunikasi secara interpersonal yang dikemukakan oleh para ahli. Para ahli merumuskan teori ini agar kita dapat lebih memahami bagaimana proses komunikasi terjadi, mengapa mereka mereaksi sedemikian rupa, bagaimana proses keputusan dalam komunikasi dan dampak dari komunikasi interpersonal.
Berikut teori komunikasi interpersonal yang perlu kalian pahami, yaitu:
- Konstruktivisme
- Interaksi simbolik
- Teori atribusi
- Dasar orientasi hubungan interpersonal
- Teori penyusunan tindakan
- Teori akomodasi komunikasi
- Penetrasi sosial
- Model perkembangan perhubungan
Konstruktivisme
Yaitu kerangka kerja secara teori yang mendeskripsikan mengapa tiap individu berkomunikasi memiliki cara yang berbeda dan mengapa beberapa pemberi informasi (komunikator) lebih berhasil jika dibandingkan dengan komunikator yang lain.
Interaksi simbolik
Hal ini menggambarkan bagaimana manusia secara psikologis menggunakan bahasa sebagai media untuk berkomunikasi yang dapat membentuk makna, mepresentasikan dirinya, serta bagaimana mereka berinteraksi dengan orang lain menggunakan simbol bahasa sebagai pembentuk masyarakat.
Teori atribusi
Merupakan suatu teori yang mengemukakan mengenai bagaimana manusia dapat menginterpretasikan secara lisan dan non lisan perilaku mereka sendiri dan orang lain. Manusia cenderung terdorong untuk memahami perilaku dan menjelaskan pora perilaku dirinya dan orang lain.
Dasar orientasi hubungan interpersonal
Teori orientasi hubungan interpersonal mengemukakan bahwa seseorang akan terdorong untuk memenuhi kebutuhannya yang terdiri dari tiga hal yaitu kebutuhan merasa dimiliki (inklusi), kebutuhan untuk berinteraksi (kontrol), dan kebutuhan untuk disukai dan menjalin hubungan (afeksi).
Teori penyusunan tindakan
Hal ini menjelaskan mengenai asal mulai pikiran manusia datang dan bagaimana manusia dapat mengartikan berbagai macam rangsangan pikiran yang diintrepesentasikan kepada bentuk komunikasi verbal dan non vertbal.
Teori akomodasi komunikasi
Pada teori ini menjelaskan bagaimana proses manusia untuk mengubah perilaku komunikasi pada konteks yang berbeda.
Penetrasi sosial
Teori yang menjelaskan bagaimana perubahan alur komunikasi atau perilaku komunikasi dapat berdampak pada perubahan dalam suatu hubungan. Mulai dari mengubah hubungan menjadi mengenal hingga sangat dekat.
Model perkembangan perhubungan
Teori model hubungan yang dapat memperat hubungan dan memisahkan suatu hubungan melalui perilaku komunikasi yang berbeda.
Hubungan Interpersonal
Pengertian dari hubungan interpersonal adalah interaksi dari dua atau lebih orang yang memiliki sifat ketergantungan dalam periode waktu tertentu yang dalam prosesnya dapat menggunakan berbagai macam bentuk interaksi komunikasi demi mencapai komunikasi interpersonal yang efektif.
Sehingga, komunikasi merupakan awal mula suatu hubungan. Sehingga, komunikasi interaksional akan memiliki karakteristik yang relasional.
Selain itu, untuk terjadinya komunikasi yang efektif kita perlu memahami bagaimana suatu hubungan antara komunikasi dan relasional.
Semakin baik suatu hubungan, maka informasi akan semakin efektif. Hal tersebut karena pemilik informasi akan semakin terbuka dalam memberikan pesan. Dampaknya, suatu hubungan dapat semakin erat.
Tahapan Hubungan Interpersonal
Proses penciptaan hubungan personal akan melewati beberapa tahapan. Menurut para ahli, tahapan hubungan personal sebagai berikut:
- Kontak
- Keterlibatan
- Keakraban
- Kemunduran
- Perbaikan
- Putusnya hubungan
Kontak
Kontak merupakan tahapan awal dalam hubungan komunikasi interpersonal. Tahapan kontak dapat berupa hal yang kita lihat, kita dengar atau hal yang kita rasakan. Sehingga kita dapat mengimajinasikan fisik, psikologis, usia, hingga apa yang ia percayai. Contohnya, kamu tahu ia seorang kristiani ketika melihat kalung salib di lehernya.
Maka awal dari sebuah kontak adalah pembentukan persepsi yang kemudian akan dilanjutkan pada interaksi kontak awal misalnya mulai memperkenalkan nama, kota tinggal, atau Pendidikan.
Keterlibatan
Pada fase keterlibatan, kita akan tertarik untuk mengetahui lebih dalam mengenai banyak hak tentang lawan bicara. Pada fase ini, kita akan melakukan pengujian apakah apa yang kita pikirkan tentang lawan bicara sesuai dengan apa yang kita ekspetasikan. Kemudian, setelah mengetahui hal tersebut mulai lah kita ingin secara intensif berinteraksi dengan lawan bicara dengan membuka diri kita lebih dalam.
Keakraban
Saat memasuki fase akrab, kita sudah menganggap lawan bicara bukan hanya sekedar teman biasa tetapi teman dekat. Informasi yang kita berikan kepadanya akan jauh lebih dalam, berkualitas dan lebih terperinci.
Kemunduran
Fase ini bermula ketika ikatan antara kita dan lawan bicara mulai melemah. Hal ini merupakan suatu kemunduran dalam hubungan komunikasi interpersonal. Kemunduran ini terjadi jika ada ketidakpuasan yang telah dirasakan oleh salah satu pihak partisipan. Pihak yang tidak merasa puas cenderung akan menarik diri dari berinteraksi, menghindari kontak fisik, dan mengurangi kedekatan secara psikologis.
Perbaikan
Pada tahap perbaikan, kita akan mulai untuk mengintropeksi diri. Mencari titik kesalahan dan mencoba mengatasi kemunduran hubungan. Kita akan mendalami dan menelaah apakah hubungan yang kita jalin akan berdampak baik di masa depan atau malah membuat keadaan semakin buruk.
Kemudian kita akan memulai negosiasi dengan lawan bicara untuk mengetahui apa yang kita masing-masing inginkan. Jika semua partisipan saling terbuka dan saling mengerti maka fase perbaikan akan berjalan dengan baik, namun jika tidak maka akan berlanjut pada fase selanjutnya.
Putusnya hubungan
Ketika fase perbaikan tidak berjalan dengan sesuai yang seharusnya, maka kita akan memasuki fase putusnya hubungan. Tiap partisipan yang merasa tidak terpuaskan akan benar-benar menarik ikatannya hingga putus. Jika kasus ini dalam ruang lingkup suami dan istri, tahapan awalnya adalah gugatan cerai. Tahapan selanjutnya adalah penceraian dan mereka akan mulai melupakan satu sama lain.
Oleh karena itu, dalam hubungan interpersonal agar kita terhidar dari putusnya hubungan. Kita harus saling mempercayai, sportif, dan saling terbuka.
Perbedaan Komunikasi Interpersonal Dan Intrapersonal
Intrapersonal adalah komunikasi yang terjadi pada diri kita sendiri tanpa adanya partisipan lain, sedangkan interpersonal adalah komunikasi yang terjadi dengan minimal dua orang partisipan pada prosesnya. Sehingga perbedaan interpersonal dan intrapersonal akan terlihat dari jenis informasi yang dipertukarkan, jumlah partisipan, hingga lokasi dari komunikasi tersebut.