Menurut Juran (1962), kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya. Dalam rangka mengendalikan kualitas pada suatu sistem organisasi, digunakan alat yang dikenal juga sebagai qc seven tools, dimana jenis jenis diagram dalam qc seven tools terdiri dari 7 diagram pengendalian kualitas.
Jenis jenis diagram QC Seven tools merupakan alat statistika untuk mencari akar permasalahan kualitas, sehingga manajemen kualitas dapat menggunakan seven tools tersebut untuk mengetahui permasalahan terhadap produk yang mengalami cacat.
QC Seven tools merupakan gagasan dari Kaoru Ishikawa seorang profesor engineering dari Universitas Tokyo pada tahun l968 yang menjadikanya father of quality services (lingkaran kualitas). Alat bantu ini telah banyak membantu semua dunia khususnya semua manager berbagai tingkatan, karena seven tools ini dapat membantu analisa, menginterpretasikan data dan memetakan masalah guna membantu kelancaran kerja dari sebuah tim. Adapun tujuh alat tersebut adalah check sheets, stratification diagram, histogram, scatter diagram, pareto diagram, cause-effect/fishbone diagram, dan control chart.
Baca juga:
1. Manajemen Rantai Pasokan
2. Pertumbuhan Ekonomi dan cara perhitungannya
Jenis Jenis Diagram QC SEVEN TOOLS: 7 Alat Pengendalian Kualitas Produksi
QC Seven tools terdiri dari 7 alat pengendalian kualitas produksi, yaitu:
- Check sheets (lembar periksa)
- Stratification Diagram (Diagram Stratifikasi)
- Histogram
- Scatter Diagram (Diagram Pencar)
- Diagram Pareto
- Control Chart (Peta Kendali)
- Control Chart (Peta Kendali)
Check Sheets (Lembar Periksa) - Diagram Pertama dari Jenis Jenis Diagram Qc 7 tools
Lembar periksa merupakan suatu daftar yang mengandung atau mencakup suatu masalah yang mencakup faktor faktor yang perlu kita selidiki. Check Sheet merupakan daftar yang berisi unsur-unsur yang mungkin terdapat dalam situasi atau tingkah laku atau kegiatan individu yang teramati.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa check sheet merupakan salah satu metoda untuk memperoleh data yang berbentuk daftar yang berisi berbagai macam pernyataan yang ingin diselidiki dengan cara memberi tanda cek.
Alat pengendalian kualitas ini berupa lembar pencatatan data secara sederhana, sehingga menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam masa pengumpulan data tersebut.
Pada umumnya checksheet berisikan pertanyaan-pertanyaan sedemikian rupa sehingga pencatat cukup memberikan tanda kolom yang telah tersedia dan memberikan keterangan apabila perlu. Berikut adalah contoh check sheet dari proses produksi mainan kereta kayu pada komponen badan lokomotif.

Stratification Diagram (Diagram Stratifikasi)
Stratifikasi merupakan teknik pengelompokan data kedalam kategori-kategori yang lebih kecil dan mempunyai karakteristik yang sama.
Tujuan dari stratifikasi adalah untuk mengidentifikasi kategori apa yang paling berpengaruh pada permasalahan yang sedang dibahas, dan didalam penggunaannya dapat diiringi dengan tools lainnya.
Pada umumnya pengelompokan data tersebut berdasarkan parameter kesalahannya adalah sebagai berikut:
- Jenis kesalahan.
- Penyebab kesalahan.
- Lokasi kesalahan.
- Bahan (material, hari pembuatan, unit kerja, penyalur waktu dan lot).
Penggunan stratifikasi juga dapat untuk mencari faktor penyebab utama masalah pada kualitas dengan lebih mudah, membantu pembuatan scatter diagram, mempermudah pengambilan keputusan menggunakan peta kontrol, mampelajari secara menyeluruh masalah yang ada, dan menghindari salah tafsir dalam menentukan keputusan.
Berikut adalah contoh diagram stratifikasi dari proses produksi mainan kereta kayu pada komponen badan lokomotif.

Histogram
Histogram adalah tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang tergambarkan dengan grafis batang. Dalam konteks manajemen kualitas, histogram adalah perangkat grafis yang menunjukkan distribusi, sebaran, dan bentuk pola data dari proses.
Jika data yang terkumpul menunjukkan bahwa proses tersebut stabil dan dapat terprediksi, kemudian histogram dapat pula untuk menunjukkan kemampuan batasan proses. Diagram ini memiliki nama lain yaitu grafik distribusi frekuensi. Salah satu jenis grafik batang yang dapat menganalisa mutu dari sekelompok data (hasil produksi), dengan menampilkan nilai tengah sebagai standar mutu produk dan distribusi atau penyebaran datanya.
Meski sekelompok data memiliki standar mutu yang sama, tetapi bila penyebaran data semakin melebar ke kiri atau ke kanan, maka mutu hasil produksi pada kelompok tersebut kurang bermutu. Sebaliknya, semakin sempit sebaran data pada kiri dan kanan nilai tengah, maka hasil produksi lebih bermutu, karena mendekati spesifikasi yang telah kita buat.
Berikut adalah contoh histogram dari proses produksi mainan kereta kayu pada komponen badan lokomotif.

Scatter Diagram (Diagram Pencar)
Diagram Scatter atau diagram pencar adalah gambaran yang menunjukkan kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel dan menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel tersebut yang sering kita sebut sebagai koefisien korelasi. Scatter diagram juga dapat mengecek apakah suatu variabel dapat kita pakai untuk mengganti variabel yang lain.
Diagram ini merupakan diagram yang menunjukan hubungan antara dua variabel. Scatter diagram kita gunakan sebagai analisis tindak lanjut untuk menentukan apakah penyebab yang ada benar-benar memberikan dampak kepada karakteristik kualitas.
Berikut adalah contoh diagram pencar hubungan antara jumlah karyawan dengan jumlah komponen rusak pada suatu proses produksi.

Diagram Pareto
Diagram Pareto merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah. Hal ini dapat membantu menemukan permasalahan yang terpenting untuk segera kita selesaikan (ranking tertinggi) sampai dengan yang tidak harus segera (ranking terendah).
Selain itu, Diagram Pareto juga dapat kita gunakan untuk membandingkan kondisi proses, misalnya ketidaksesuaian proses, sebelum dan setelah tindakan perbaikan ada terhadap proses.
Diagram Pareto berdasarkan data statistik dan prinsip bahwa 20% penyebab bertanggungjawab terhadap 80% masalah yang muncul atau sebaliknya. Definisi tersebut menegaskan bahwa lebih mudah mengurangi bagian lajur yang terletak di bagian kiri diagram pareto daripada mencoba untuk menghilangkan secara sistematik lajur yang terletak di sebelah kanan diagram.
Diagram Pareto dapat menghasilkan sedikit sebab penting untuk meningkatkan mutu produk atau jasa. Keberhasilan penggunaan diagram pareto sangat bergantung pada partisipasi personel terhadap situasi yang teramati, dampak keuangan yang terlihat pada proses perbaikan situasi dan penetapan tujuan secara tepat. Faktor lain yang perlu kita hindari adalah jangan membuat persoalan terlalu kompleks dan juga jangan terlalu mencari penyederhanaan pemecahan.
Berikut adalah contoh diagram pareto dari proses produksi makanan beku nugget ayam.

Cause-Effect Diagram (Diagram Sebab Akibat)
Diagram tulang ikan atau fishbone adalah salah satu metode di dalam pengendalian kualitas. Nama lainnya adalah diagram sebab-akibat atau cause effect diagram. Pemberian nama diagram Fishbone (Tulang Ikan) karena memang berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya menghadap ke kanan.
Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Akibat tergambarkan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan adalah sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya.
Terkenal juga sebagai diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) karena diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan pengendalian proses statistikal, diagram sebab-akibat kita gunakan untuk menunjukkan faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat).
Berikut adalah contoh fishbone dari proses produksi mainan kereta kayu untuk komponen badan lokomotif pada proses pemotongan.

Control Chart (Peta Kendali) - Diagram Terakhir dari Jenis Jenis Diagram Qc 7 tools
Peta kendali atau control chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam pengendalian kualitas secara statistik atau tidak sehingga dapat memecahkan masalah dan menghasilkan perbaikan kualitas. Metode ini dapat membantu perusahaan dalam mengontrol proses produksinya dengan memberikan informasi dalam bentuk grafik.
Tujuan dari perancangan program aplikasi control chart ini adalah untuk melihat sejauh mana tingkat keberhasilan suatu proses produksi sehingga bisa dijadikan pedoman dalam mengarahkan perusahaan kearah pemenuhan spesifikasi konsumen. Peta kendali (control chart) merupakan alat SPC yang paling penting yang digunakan untuk mendeteksi ketika proses dalam keadaan tidak terkendali (out of control). Secara umum peta kendali dibagi menjadi dua, yaitu:
- Peta kendali atribut. Peta kendali ini digunakan untuk menggambarkan profil kualitas dari suatu produk secara umum. Karakteristik dari peta kendali atribut yaitu reject atau tidak reject tanpa perlu adanya spesifikasi khusus.
- Peta kendali variabel. Peta kendali variabel (measured data) digunakan untuk data yang memiliki besaran yang dapat diukur contohnya panjang, berat, umur komponen, dan sebagainya.
Berikut adalah contoh peta kendali variabel dari proses produksi mainan kereta kayu pada komponen badan lokomotif.

Demikianlah pembahasan mengenai jenis jenis diagram QC Seven Tools, semoga dapat memberikan manfaat bagi pembaca.