Home ยป Metode Six Sigma: Pengertian, DMAIC dan Lean SIX SIGMA

Metode Six Sigma: Pengertian, DMAIC dan Lean SIX SIGMA

Metode six sigma adalah salah satu metode manajemen operasional yang berfokus pada proses manufaktur dan meminimalkan tingkat waste dari output. Sehingga hasil dari output yaitu produk atau jasa lebih baik dan lebih murah. Six sigma merupakan gabungan dari Total quality management ( TQM ) dan Statistical process control ( SPC ).

Dalam fokusnya, metode six sigma menerapkan 4 strategi dalam implementasinya, yaitu:

  1. Fokus pada pelanggan
  2. Meminimalkan cacat produk
  3. Fokus berkisar pada target
  4. Menurunkan variasi proses

Apa itu Lean Six Sigma ? dan Metode DMAIC

6 Sigma berfokus pada pengurangan variasi proses dan peningkatan kontrol proses, sedangkan lean six sigma mengurangi pemborosan (proses dan prosedur non-nilai tambah) dan mempromosikan standarisasi dan aliran kerja sehingga menciptakan keunggulan yang kompetitif.

Sedangkan DMAIC adalah salah satu metode dari 6 sigma yang paling banyak digunakan. Metodologi ini membantu menyempurnakan proses manufaktur dengan 5 langkah:

  1. Mendefinisikan (Define) - Menguraikan masalah dengan proses pembuatan yang diberikan. Tentukan sasaran peningkatan & alat atau sumber daya apa yang akan digunakan.
  2. Mengukur (Measure) - Ukur kinerjanya. Setelah tahu data yang didapatkan, perusahaan akan memiliki ide yang lebih baik tentang cara memperbaikinya.
  3. Analisis (Analyst) - Temukan akar penyebab masalah dari data yang telah didapatkan
  4. Peningkatan (Improvement) - Setelah mengidentifikasi masalah, coba cari solusi potensial dan lakukan peningkatan.
  5. Kontrol (control) - Menerapkan proses baru dalam skala kecil dan membandingkan hasil baru dengan yang lama atau standar.

Dalam six sigma ada 6 tingkatan level kompetensi sebagai acuan kemahiran sumber daya, tingkatan kompetensinya sebagai berikut:

  1. Champion / Sponsor atau TOP Manajemen
    Yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan alur bisnis agar tercapainya 6 sigma.
  2. Master Black Belt
    Yang bertanggung jawab untuk membawa perusahaan mencapai tingkat kompetensi 6 sigma. Dan merupakan mentor untuk black belt.
  3. Black Belt
    Pemimpin tim yang membawa anggotanya untuk menerapkan 6 sigma yang bertanggung jawab untuk memperkenalkan dan menyebarkan metodologi 6 sigma.
  4. Green belt
    Yang menghasilkan proyek dari departemen kecil dan sukses menerapkan strategi 6 sigma.
  5. Team member
    Yang berpartisipasi dalam proyek dan terus mendukung kemajuan proyek dan selalu menerapkan 6 sigma dalam pekerjaan hariannya.
  6. Yellow, White and Other 6 Sigma Belts
    Belt ini mengikuti pelatihan dalam peran dukungan 6 Sigma sebagai pemangku kepentingan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *